Perbedaan PS3 Slim Dan FAT Mana yang Lebih Worth It Dibeli?

Perbedaan PS3 Slim Dan FAT
Perbedaan PS3 Slim Dan FAT

Perbedaan PS3 Slim Dan FAT  – Kalau kamu pernah menjadi gamer di era PlayStation 3 (PS3), pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan dua versi utama konsol ini: PS3 Fat dan PS3 Slim. Kedua versi ini punya keunikan masing-masing, dan banyak gamer yang bingung memilih mana yang lebih baik. Nah, kali ini kita akan kupas tuntas perbedaan PS3 Slim dan Fat, mulai dari awal peluncuran, pencapaian penjualan, tipe dan kode, hingga harga di Indonesia. Siap-siap deh buat nostalgia dan pilih yang paling pas buat kamu!

Awal Peluncuran: PS3 Fat Datang Duluan

Awal Peluncuran PS3 Fat Datang Duluan

Sebelum masuk ke perbedaan detail, kita mulai dulu dengan sejarahnya. PS3 Fat adalah versi pertama yang di rilis oleh Sony pada 11 November 2006 di Jepang dan 17 November 2006 di Amerika Serikat. Desainnya waktu itu cukup revolusioner, dengan tampilan besar dan mengkilap, sehingga di juluki “Fat.” Sementara itu, PS3 Slim hadir sebagai versi penyempurnaan pada 1 September 2009. Slim membawa desain yang lebih ramping, ringan, dan hemat daya. Jadi, jika kamu adalah penggemar awal PS3, kemungkinan besar kamu mulai dengan PS3 Fat.

Desain: Fat vs Slim

Desain Fat vs Slim

Dari segi penampilan, perbedaan paling mencolok tentu saja ada di ukuran. PS3 Fat lebih besar, tebal, dan berat. Bobotnya mencapai sekitar 5 kg dengan ukuran 325 x 98 x 274 mm. Desain ini cenderung lebih terlihat elegan dan premium dengan finishing glossy, meskipun masalah utama dari finishing ini adalah gampang sekali meninggalkan bekas sidik jari.

Sedangkan PS3 Slim lebih tipis dan ringan, dengan bobot sekitar 3.2 kg dan ukuran 290 x 65 x 290 mm. Finish-nya matte, sehingga lebih tahan dari noda dan sidik jari. Slim juga lebih mudah di letakkan di ruang kecil karena ukurannya yang ringkas.

Tipe dan Kode: Berbagai Varian PS3

Baik PS3 Fat maupun Slim punya beberapa tipe dan kode. Di PS3 Fat, tipe awal yang sangat terkenal adalah CECHA01 dan CECHC01. Versi ini punya fitur backward compatibility, yang artinya bisa memainkan game PS2. Namun, Sony kemudian menghilangkan fitur ini di tipe PS3 Fat berikutnya, seperti CECHK01.

Untuk PS3 Slim, kode tipenya di mulai dari CECH-2001A (versi 120GB) dan CECH-2001B (versi 250GB). Sony terus memperbaiki konsol ini dengan varian kode hingga akhirnya sampai pada CECH-3001 dan versi terakhir CECH-4001 sebelum PS3 Super Slim di rilis. Jadi, buat kamu yang pengen fitur backward compatibility, PS3 Fat seri awal adalah pilihan yang lebih tepat.

Performa: Mana yang Lebih Cepat?

Ketika bicara soal performa, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara PS3 Fat dan PS3 Slim dari segi hardware. Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Cell Broadband Engine dengan GPU NVIDIA RSX Reality Synthesizer. Bedanya, PS3 Slim sedikit lebih cepat dalam hal load game berkat perbaikan internal dari Sony, terutama karena PS3 Slim lebih hemat daya sehingga tidak terlalu panas di bandingkan PS3 Fat.

Namun, kalau kamu pengguna PS3 Fat, mungkin kamu sering merasakan konsol ini cepat panas dan terkadang menimbulkan masalah Yellow Light of Death (YLOD)—yang bikin konsol tiba-tiba mati. Masalah ini lebih jarang di temukan di PS3 Slim berkat sistem pendingin yang lebih baik.

Pencapaian Penjualan: Siapa yang Lebih Laris?

Kalau dari sisi penjualan, PS3 Fat memang lebih dulu booming, karena dia adalah pionir. Namun, saat PS3 Slim di luncurkan, penjualannya langsung meroket berkat desainnya yang lebih modern dan harga yang lebih terjangkau.

Total penjualan PS3 di seluruh dunia mencapai sekitar 87 juta unit, dengan kontribusi besar dari PS3 Slim yang mendominasi pasar sejak 2009 hingga akhir produksi konsol ini pada 2017. Slim di anggap lebih sukses di pasaran, khususnya karena perbaikannya yang signifikan dari segi desain, daya tahan, dan harga.

Harga di Indonesia: Fat vs Slim

Berapa sih harga PS3 Fat dan PS3 Slim di Indonesia? Saat ini, kedua versi ini sudah tidak lagi di produksi baru, jadi kamu hanya bisa menemukannya dalam kondisi bekas.

Untuk PS3 Fat, harga bekasnya di Indonesia berkisar antara Rp800.000 hingga Rp1.500.000, tergantung pada kondisi dan kapasitas hard drive-nya. Sementara itu, PS3 Slim umumnya di hargai lebih tinggi, mulai dari Rp1.200.000 hingga Rp2.000.000. Harga PS3 Slim biasanya lebih tinggi karena performa yang lebih stabil dan desain yang lebih di minati.

Mana yang Cocok Buat Kamu?

Nah, setelah tahu perbedaan antara PS3 Fat dan Slim, keputusan ada di tanganmu. Kalau kamu penggemar nostalgia dan ingin merasakan pengalaman PS2 lewat backward compatibility, PS3 Fat versi awal bisa jadi pilihan yang menarik. Tapi, kamu harus hati-hati dengan masalah YLOD yang cukup umum pada PS3 Fat.

Di sisi lain, jika kamu lebih memilih konsol yang ramping, hemat daya, dan lebih tahan lama, PS3 Slim jelas menjadi pilihan yang lebih praktis. Selain itu, Slim lebih cocok buat kamu yang ingin konsol dengan desain minimalis dan daya tahan lebih baik.

Kesimpulan | Perbedaan PS3 Slim Dan FAT

Perbedaan antara PS3 Fat dan PS3 Slim bukan hanya soal ukuran, tapi juga desain, fitur, dan performa. PS3 Fat datang lebih dulu dengan fitur backward compatibility yang memikat banyak gamer, tapi Slim hadir dengan banyak perbaikan dan harga yang lebih terjangkau, membuatnya jadi favorit di kalangan gamer.

Jadi, apakah kamu tipe gamer yang lebih suka nostalgia dengan PS3 Fat atau kamu lebih memilih PS3 Slim yang ringkas dan modern? Semuanya kembali ke selera dan kebutuhan gaming kamu. Kalau masih bingung, mungkin saatnya cek toko online dan lihat mana yang lebih cocok di hati (dan dompet!). Anakmuar